Bahaya Laten Penyimpangan Akidah
(ditulis oleh: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman)
Bagi seorang muslim, keharusan memiliki akidah yang benar merupakan sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi. Baginya, kedudukan akidah yang benar seperti kepala bagi jasad. Di atas akidah yang benar inilah akan dibangun segala amal perbuatannya, yang nantinya akan menentukan bermanfaat atau tidaknya amalan tersebut di hadapan Allah l.
Dalam pembahasan yang telah lewat, kita telah mengenal tentang awal mula terjadinya kerusakan fitrah pada manusia dan siapa yang mendalangi kerusakan tersebut. Kerusakan terbesar yang menodai kesucian fitrah setiap insan adalah penyimpangan di dalam akidah. Kerusakan inilah yang menjadi tujuan akhir dari setiap gerakan setan, yang berlayar dan berlabuh di atas kesucian fitrah manusia dengan senjata yang sulit tertandingi kecuali oleh orang-orang yang mendapat rahmat dan taufik serta hidayah dari Allah l.
Dua senjata ampuh setan dalam merusak fitrah manusia adalah syubhat dan syahwat. Dengan syubhat yang disebarkan setan, sesuatu yang haq bisa menjadi samar-samar bahkan menjadi batil dan sebaliknya yang batil bisa menjadi haq dalam pandangan orang yang terfitnah (menyimpang). Dengan syubhatnya pula, tauhid bisa menjadi syirik dan sebaliknya syirik bisa menjadi tauhid. Pun dengan syubhatnya, sunnah bisa menjadi bid’ah dan bid’ah bisa menjadi sunnah, demikian seterusnya.
Adapun syahwat, maka dengannya semua keharaman akan mudah dilakukan serta menjadi sesuatu yang menyenangkan dan mendatangkan kepuasan hidup; berzina, berjudi, minum khamr, membunuh, mencaci-maki, menyakiti, berbuat sihir, mencuri, dan segala bentuk keharaman lainnya.
Bila umat berkubang dalam kerusakan fitrah dan akidah, maka tidak ada penyebabnya selain syubhat dan syahwat. Oleh karena itu, Allah l mengatakan di dalam Al-Qur’an:
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar dan mereka meyakini ayat-ayat Kami.” (as-Sajdah: 24) Lanjutkan membaca