Bulan Ramadhan Menurut Kaum Salaf
Kembali Kepada Ramadhan Kaum Salaf
Ustadz Kholid Syamhudi
Sepakat orang yang berakal bahwa waktu yang paling berharga adalah yang digunakan untuk beribadah kepada Allah pemelihara alam semesta dan berjalan diatas jalan menuju akhirat, untuk mencapai syurga ilahi dan menghindari adzab neraka yang sangat pedih sekali.
Ketika jalan ini seperti jalan-jalan lainnya yang naik turun, menanjak dan berkelok-kelok ditambah lagi banyaknya para penghalang dan pencuri hati dari syeitan manusia dan jin. Maka butuh penunjuk jalan yang dapat menjelaskan jalan yang aman dan mudah dilalui. Menjelaskan persembunyian mereka dan waktu yang paling pas dan bagus untuk meneruskan perjalanan. Penunjuk jalan tersebut tidak lain adalah manhaj salaf sholih dalam ibadah dan jalan mereka menuju Allah.
Setiap yang ingin sukses dan selamat sampai tujuan yang mulia ini pasti membutuhkan manhaj salaf dan aplikasi praktis para salaf umat ini dalam berjalan di kehidupan dunia ini. Berpegang teguh dengannya adalah jalan keselamatan.
Sudah dimaklumi waktu-waktu utama termasuk waktu yang paling pas untuk bersungguh-sungguh dalam ketaatan, maka bulan Ramadhon termasuk bulan yang Allah muliakan dengan berbagai kemudahan beribadah dan keutamaan. Sehingga sudah menjadi keharusan bagi kita untuk saling menasehati agar bangkit kembali semangat dan tekad untuk mendapatkan keridhoan Allah dibulan ini.
Namun apakah kaum muslimin sekarang khususnya kita semua telah mememiliki semangat memanfaatkan kesempatan emas ini untuk memulai menyempurnakan kepribadian islam dan kemanusian kita?
Kaum muslimin telah berpuasa bertahun-tahun dan mendapatkan bulan Ramadhan berkali-kali, apakah anugerah ini telah menjadikan mereka lebih dekat kepada Allah atau malahan semakin jauh dariNya?
Apabila para da’i kesesatan dan kefajiran sangat semangat dan bertekad besar dalam menyiapkan program-programnya dalam rangka menyesatkan makhluk dibulan ini dengan menyiarkan film seri, drama, sinetron dan acara-acara hiburan yang merusak lainnya. Tentulah ahlu iman juga lebih berlomba-lomba dalam mepersiapkannya dalam menegakkan kebaikan dan takwa, sebagaimana yang ada dikalangan para salaf umat ini. Lanjutkan membaca