Ahlan wa sahlan jazakallah khairan atas kunjungan antum di blog pribadi ana. Blog ana ini berisikan kumpulan tulisan dari para ulama dan ustadz bermanhaj salaf. Semoga dengan membaca tulisan-tulisan para ulama dan ustadz yang bermanhaj salaf di blog pribadi ana bisa menambah dan mengamalkan ilmu yang sudah di dapat.
hormat ana :
Abu Namira Hasna Al-Jauziyah.
Saat Kematianku Menjelang. Berharap ada yang Mengambil Manfaat dari Blog`s ini(di antaranya Mendoakan Kebaikan Untukku). Semoga dengan Begitu Allah Azza Wa Jalla Menganugerahkan Rahmat-Nya kepadaku, Sehingga Allah Ta`ala Mengampuni Keburukan Lisan, Hati dan Perbuatanku.
(Abu Namira Hasna Al-Jauziyah).
إِنَّ الْحَمْدَ لِلهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ:ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدي
Setelah melewati proses diatas, silahkan klik link aktivasi di email Anda untuk bisa mendapatkan update artikel dari Maktabah Online Abu Namira
Al-Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :
“Wahai manusia, sesungguhnya aku tengah menasihati kalian, dan bukan
berarti aku orang yang terbaik di antara kalian, bukan pula orang yang
paling shalih di antara kalian. Sungguh, akupun telah banyak melampaui
batas terhadap diriku. Aku tidak sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai dengan kewajiban dalam menaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. (Mawai’zh lilImam Al-Hasan Al-Bashri, hal.185 )
Terdapat sebuah hadits shahih tentang doa berbuka puasa, yang diriwayatkan dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ذَهَبَ الظَّمَأُ، وابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ، وثَبَتَ اْلأَجْرُ إِنْ شَاءَاللهُ
“Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah-ed.”
[Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki](Hadits shahih, Riwayat Abu Daud [2/306, no. 2357] & selainnya; lihat Shahih al-Jami’: 4/209, no. 4678)
Syarah Hisnul Muslim, bab Dua’ ‘inda Ifthari ash-Shaim, hadits no. 176.
Makna Laa ilaaha ilallah [ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ ] yang benar adalah tidak ada sesembahan yang benar dan berhak disembah kecuali Allah semata. Pada kalimat Laa ilaaha ilallah terdapat empat kata yaitu:
Kata Laa ( لآُ ) berarti menafikan, yakni meniadakan semua jenis sesembahan yang benar kecuali Allah.
Kata ilah ( إِلَهَ ) berarti sesuatu yang disembah
Kata illa ( َ إِلاَّ ) berarti pengecualian
Kata Allah (الله ) berarti ilah/sesembahan yang benar.
Dengan demikian makna [ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ ] adalah menafikan segala sesembahan selain Allah dan hanya menetapkan Allah saja sebagai sesembahan yang benar .[1]
Dalil tentang masalah ini adalah firman Allah Ta’ala :
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ {62}
“Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Hajj:62).
Tulisan-tulisan di Blog ini, bukan asal copy paste, tetapi telah diteliti dan di cek semampu ana, sebelum ana terbitkan. Ana hanya mengambil dari situs-situs yang terpercaya bermanhaj salaf. Begitu juga jika ada tulisan pribadi ana, maka ana akan merujuk kepada referensi-referensi terpercaya yang bermanhaj salaf.
Afwan jiddan. Ana, tidak menerima komentar yang isinya menyudutkan, melecehkan atau mencela manhaj salaf.karena ana tidak akan layani. ana akan langsung hapus.
ana harap dalam menulis komentar di blog ini. sertakan akun Facebook, supaya ana dengan mudah menjelaskan secara mendetail(semampu ana),insya Allah.
Abu Namira Hasna Al-Jauziyah